Kekalahannya merupakan pukulan terbaru dalam dua hari yang panas bagi Pita, politikus lulusan Harvard berusia 42 tahun, yang sebelumnya telah mendapat perlawanan. Pita telah menghadapi dua tuntutan hukum, termasuk rekomendasi untuk mendiskualifikasikannya.
Tekad Pita untuk mengejar agenda Move Forward telah membuatnya berselisih dengan hubungan kuat antara kaum konservatif dan keluarga kaya yang telah membayangi politik Thailand selama beberapa dekade, dan telah diharapkan untuk mencoba menggagalkannya di parlemen.
Meskipun memenangkan pemilu dengan dukungan pemuda dan popularitas besar-besaran di ibu kota Bangkok, Pita perlu memenangkan sebagian dari 249 anggota Senat majelis tinggi yang berhaluan konservatif, yang diangkat oleh militer setelah kudeta 2014.
(Rahman Asmardika)