Sekitar kurang 100 hari ganti untung, pernah saya dimimpikan ada cahaya turun di tanahnya. "Saat itu, terlihat menyerupai angka 1 dan 7, dan ternyata yang berarti setuju," imbuhnya.
Dia menambahkan, lahan miliknya 2 hektar lebih tersebut dengan dua sertifikat pada posisi tanah yang berada.
"Ada dua rumah, yakni rumah saya dan anak saya. Sedangkan tumbuhan yang diganti, seperti rambutan, durian dan ada juga pohon pinang," tuturnya.
Diakuinya, selain untuk ibadah umroh, uang hasil jalan tol tersebut digunakan untuk beli lahan sawit dan bangun rumah.
Rumah permanen tipe 330 dengan lebar 13 meter dan panjang 17 meter, serta dibangun dua lantai tersebut dibangun tidak jauh dari tanah dan rumah yang dilintasi jalan tol.
Kakek, tiga putra dan dua cucu ini juga mengaku membagun rumah mewah di desanya tidak hanya sebagai tempat tinggal saja.
"Selain sebagai aset desa, rumah ini nantinya akan menjadi icon desa ini," katan pensiunan PNS Dinas Perkebunan, Kabupaten Batanghari ini.