Miller mengatakan AS juga terlibat dengan Swedia, yang bertindak sebagai saluran diplomatik untuk Washington dengan Pyongyang, tetapi menambahkan: "Kami masih berusaha mengumpulkan informasi di sini tentang keberadaan Private King."
"Pemerintah telah dan akan terus bekerja secara aktif untuk memastikan keselamatannya dan memulangkannya ke keluarganya," kata Miller sebagaimana dilansir Reuters.
Insiden itu terjadi pada saat ketegangan tinggi di semenanjung Korea, dengan kedatangan kapal selam rudal balistik bersenjata nuklir AS pada Selasa, dan peluncuran uji coba dua rudal balistik ke laut oleh Korea Utara pada Rabu pagi.
Kolonel Angkatan Darat Isaac Taylor, juru bicara Pasukan AS di Korea, mengatakan pada hari Selasa bahwa Komando PBB (UNC), yang mengawasi keamanan daerah perbatasan, "bekerja dengan rekan KPA kami untuk menyelesaikan insiden ini."
Taylor mengatakan komunikasi itu dilakukan melalui hotline harian dengan Korea Utara, meskipun dia tidak merinci tanggapan apa pun.