“Ini adalah tanggapan terhadap mereka yang membakar Alquran – kebebasan berbicara ada batasnya”, kata Alloush sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Dia tidak pernah bisa membakar kitab suci, katanya berulang kali dalam bahasa Arab dan Swedia; dia hanya ingin berdemonstrasi menentang pembakaran Al Quran.
“Saya membuat orang marah,” katanya mengakui, ketika ditanya tentang reaksi terhadap berita bahwa seseorang berencana membakar Taurat dan Alkitab di Stockholm. “Mereka bisa bahagia sekarang”, guraunya.
Alloush adalah seorang aktivis Muslim berusia 32 tahun. Dia mengatakan berasal dari Suriah tetapi telah tinggal di Swedia selama delapan tahun dan berbasis di kotamadya Borås barat daya.
Protes itu terjadi dua minggu setelah Salwan Momika, seorang pengungsi Irak, membakar Alquran di depan masjid Stockholm selama hari raya Idul Adha