LONDON – Nama Salwan Momika menjadi sorotan setelah aksinya membakar dan menodai Alquran di luar masjid Stockholm, Swedia pada Hari Idul Adha menjadi viral. Bahkan, Pengungsi dari Irak itu juga diduga terlibat dalam aksi penodaan Alquran pada Kamis, (20/7/2023) yang memicu protes dan pembakaran Kedutaan Besar Swedia di Baghdad, Irak.
Pada 28 Juni, Momika berdiri di depan Masjid Pusat di Stockholm dan dengan perlindungan polisi merobek halaman Alquran, membakarnya, dan menutupinya dengan daging babi. Sementara dalam aksi terbaru, dia dan rekannya menendang dan menghancurkan sebagian buku yang mereka katakan adalah Alquran, tetapi pergi setelah satu jam melakukan protes tanpa membakar buku tersebut.
Penyelidikan Arab News mengungkap bahwa Momika yang berasal dari Qaraqosh di Dataran Nineveh Irak utara, adalah seorang mantan militan di negara asalnya. Dia adalah salah seorang pendiri partai Persatuan Demokrat Suriah dan Hawks Syriac Forces, sebuah milisi bersenjata yang berafiliasi dengan milisi Kristen kontroversial Brigade Babilonia, yang mengangkat senjata melawan ISIS.
Sebelum mengungsi ke Swedia, Momika berafiliasi dengan salah satu kelompok militan agama ekstremis terkenal di Irak. Dalam sebuah video, Momika terekam berdiri dan bersumpah setia kepada Brigade Imam Ali, sayap bersenjata Gerakan Islam Irak yang beroperasi. di bawah Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang dicap sebagai teroris oleh banyak negara.