BRASIL - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah menandatangani perintah untuk memperketat kontrol senjata dalam upaya menghentikan lonjakan kepemilikan senjata api.
Di bawah pendahulu sayap kanan Lula, Jair Bolsonaro, ada peningkatan pengguna terdaftar hampir tujuh kali lipat.
Batas akan ditempatkan pada persediaan senjata dan amunisi, sementara senjata tertentu, termasuk pistol sembilan milimeter, akan dilarang.
Kontrol baru itu memenuhi janji kampanye Lula. Presiden menyalahkan gelombang kekerasan politik selama pemilihan presiden tahun lalu pada kontrol senjata yang lebih longgar.
"Kami akan terus memperjuangkan lebih sedikit senjata di negara kami. Hanya polisi dan tentara yang harus dipersenjatai dengan baik," kata Lula saat mengungkap langkah-langkah baru yang lebih ketat, dikutip BBC.
Menurut Public Security Forum, sebuah LSM, pengumuman itu muncul setelah beberapa penembakan sekolah baru-baru ini di negara yang mencatat rata-rata lebih dari lima pembunuhan per jam pada 2022.
Berdasarkan Buku Tahunan Keamanan Publik Brasil 2023, Brasil memiliki hampir 800.000 pemilik senjata terdaftar, naik dari kurang dari 120.000 pada 2018 ketika Bolsonaro terpilih.