Danube, serta jalan raya dan jalur kereta api dari Ukraina ke Polandia, Rumania, dan negara tetangga lainnya, telah dikembangkan sebagai jalur ekspor sejak invasi Rusia.
Dua juta ton biji-bijian telah diekspor melalui sungai pada tahun lalu, dibandingkan dengan 600.000 tahun sebelumnya.
Tetapi semua rute ini hanya mampu menggeser sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan Ukraina untuk diekspor, dan secara logistik jauh lebih mahal daripada melalui laut.
Ekspor melalui Eropa timur juga menimbulkan kemarahan di kalangan petani di negara-negara tetangga, di mana biji-bijian Ukraina membanjiri pasar dan menurunkan harga.
Ketika serangan Rusia terhadap ekspor biji-bijian Ukraina berlanjut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya "mampu menggantikan biji-bijian Ukraina baik secara komersial maupun gratis" untuk negara-negara di Afrika yang telah mengimpor dari Ukraina.
Moskow akan menjadi tuan rumah KTT Rusia-Afrika akhir pekan ini.
Ukraina yang sering digambarkan sebagai ‘keranjang roti’ Erop adalah pengekspor gandum terbesar ketujuh di dunia, dan 71% lahannya adalah pertanian.
(Susi Susanti)