Gelombang Panas di Barat Daya AS Meluas ke Timur dan Tengah, 59 Juta Warga Terancam Panas Ekstrem

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 25 Juli 2023 10:41 WIB
Gelombang panas di barat daya AS meluas ke timur dan tengah (Foto: AP)
Share :

NEW YORKGelombang panas yang ‘memanggang’ Barat Daya Amerika Serikat (AS) selama berminggu-minggu akan meluas ke wilayah tengah dan timur.

Ahli meteorologi mengatakan dimulai di Midwest, cuaca panas akan meluas ke timur sejauh ujung selatan Florida pada Rabu (26/7/2023).

Rekor suhu terlampaui di beberapa kota besar selama akhir pekan, dan sekitar 59 juta orang AS memulai hari Senin (24/7/2023) di bawah peringatan panas ekstrem.

Dikutip BBC, Juli ini diperkirakan menjadi bulan terpanas di Bumi sejak pencatatan dimulai.

Pada Minggu (23/7/2023), kota Phoenix, Arizona, memperpanjang rekor suhu di atas 43C (110F) menjadi hari ke-24, jauh melewati rekor sebelumnya yaitu 18 hari yang ditetapkan pada 1974.

Menurut statistik NOAA dan analisis Washington Post, ini akan menjadi kota besar AS pertama yang memiliki rata-rata lebih dari 100F (38C) selama sebulan penuh.

Setidaknya 18 kematian terkait panas telah terjadi di sekitar County Maricopa sejak April, dengan 69 kematian lainnya sedang diselidiki.

Sementara itu, di kota perbatasan El Paso, Texas, warga mengalami 38 hari berturut-turut pada suhu di atas 38C (100F).

Layanan Taman Nasional juga telah melaporkan setidaknya empat kematian di antara pengunjung tamannya di wilayah barat daya.

Dua pejalan kaki wanita ditemukan tewas di Valley of Fire State Park di Nevada pada hari Minggu, di tengah suhu setinggi 45C (114F). Polisi belum merilis identitas mereka atau kemungkinan penyebab kematian. Panas ekstrem adalah pembunuh terkait cuaca nomor satu di AS.

Suhu lautan di Florida Selatan dan Keys bisa mencapai ketinggian yang belum pernah terjadi sebelumnya karena gelombang panas meluas ke timur dalam beberapa hari mendatang.

Menurut BBC Weather, gelombang panas tersebut disebabkan oleh "kubah panas", area besar bertekanan tinggi.

Di dalam ‘kubah’ ini, udara dipanaskan dari permukaan dan terperangkap di tempatnya dengan menenggelamkan udara panas dari atas.

"Sepanjang minggu ini, kubah panas akan meluas, membawa cuaca yang lebih panas dan suhu di atas rata-rata ke hampir seluruh benua AS," kata ahli meteorologi Simon King dari BBC Weather.

Pusat Prediksi Iklim Layanan Cuaca Nasional mengatakan gelombang panas terbaru ini akan berlangsung dua minggu lagi.

Data dari National Oceanic and Atmospheric Administration menunjukkan AS tahun ini menetapkan atau mengikat lebih dari 13.000 rekor suhu tinggi, serta 16.000 rekor suhu rendah.

Para ahli mengatakan gelombang panas menjadi lebih sering, lebih intens, dan bertahan lebih lama karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Gubernur Demokrat negara bagian Washington Jay Inslee mengatakan kepada ABC News Sunday bahwa gelombang panas yang dilaporkan di seluruh dunia adalah bukti bahwa "Bumi berteriak kepada kita".

"Sumbu telah terbakar selama beberapa dekade, dan sekarang bom perubahan iklim telah meledak," katanya.

"Para ilmuwan memberi tahu kita bahwa ini adalah zaman baru. Ini adalah zaman konsekuensi,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya