PUNCAK – Sejumlah wilayah di Papua Tengah mengalami bencana kekeringan. Seperti di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak. Akibat bencana kekeringan tersebut, masyarakat sekitar terancam kelaparan.
Pemerintah sudah menyalurkan bantuan bahan makanan, namun belum bisa sampai ke lokasi bencana karena berisko diserang teroris KKB. Saat ini, sebagian bantuan baru sampai ke Distrik Sinak.
"Dari Sinak-Puncak juga merupakan daerah basis KKB," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri di Jayapura.
Oleh karena itu, dia tidak menginginkan proses pengantaran bantuan menjadi terhambat karena ancaman keamanan dari KKB yang dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa.
Diketahui, untuk menuju lokasi hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan pesawat kecil. Di wilayah itu juga belum ada pos keamanan TNI-Polri.
"Kita bantu jangan sampai membuat persoalan baru baik korban kepada pilot maupun anggota, sebab dampaknya bisa membias kemana-mana,”ujarnya.
“Mungkin saja tindakan aparat yang berlebihan akhirnya malah diputarbalikan,"sambung Fakhiri.
Fakhiri melanjutkan, bahwa mobilisasi penduduk di lokasi bencana menuju Distrik Sinak adalah solusi yang terbaik. "Kita mobilisasi masyarakat ini datang ke Sinak untuk bisa mengambil bahan pokok,"imbuhnya.
Namun hal itu juga memiliki risiko gangguan keamanan apabila teroris KKB menyamar di antara masyarakat sekitar.
"Saya harap mereka juga memfilter supaya pada saat mengambil bahan pokok, tidak ada oknum yang tidak memiliki kepentingan menyusup untuk mengambil bantuan bahan pokok itu,"pungkasnya.
Sebelumnya, bantuan Kementerian Sosial untuk warga yang terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi Kabupaten Puncak Papua Tengah telah sampai di Timika pada Senin (24/7).