Serangan Drone Rusia Hantam Fasilitas Biji-bijian di Sebelah Rumania, Presiden Iohannis Sebut Kejahatan Perang

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 03 Agustus 2023 08:28 WIB
Serangan drone Rusia hantam fasilitas biji-bijian di wilayah yang berbatasan dengan Rumania (Foto: Ukraine Prosecutor)
Share :

UKRAINASerangan pesawat tak berawak atau drone Rusia kembali menghantam fasilitas biji-bijian Ukraian di di Izmail di Sungai Danube. Tempat ini berbatasan dengan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Rumania.

Presiden Rumania Klaus Iohannis mengatakan pada Rabu (2/8/2023) bahwa serangan yang begitu dekat dengan Rumania adalah kejahatan perang yang selanjutnya mempengaruhi "kapasitas Ukraina untuk mentransfer produk makanan mereka kepada mereka yang membutuhkan di dunia".

Pekan lalu, pesawat tak berawak Rusia juga menyerang gudang biji-bijian di Reni, jauh di atas Sungai Danube dan juga di sebelah wilayah Rumania.

Tak hanya Rumania yang mengecam, Kementerian Luar Negeri Prancis juga menuduh Rusia "sengaja menempatkan keamanan pangan global dalam risiko" menyusul rusaknya ekspor biji-bijian di pelabuhan Ukraina.

Rusia sebelumnya telah menyerang pelabuhan besar Odesa dan Chornomorsk di Laut Hitam, di mana pihak berwenang mengatakan 60.000 ton biji-bijian dihancurkan.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah dituduh oleh Barat "mempersenjatai" makanan. Tetapi dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki pada Rabu (2/8/2023), dia menekankan bahwa dia tidak akan kembali ke kesepakatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sampai ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia sendiri dijamin.

Moskow frustrasi dengan perjuangannya sendiri untuk mengekspor dan ingin sanksi dilonggarkan.

Ketika menarik diri dari kesepakatan biji-bijian pada 17 Juli lalu, Rusia mengancam akan menargetkan kapal apa pun yang menuju pelabuhan Laut Hitam Ukraina, tempat sebagian besar pengiriman Ukraina telah bergerak - yang pada dasarnya memberlakukan blokade laut.

Sekarang Ukraina tidak dapat menggunakan pelabuhan Laut Hitam utamanya untuk mengekspor, Danube dipandang sebagai opsi terbaik berikutnya. Moskow berharap pemandangan gudang dan silo yang terbakar mungkin membuatnya terlihat kurang menarik.

Bahkan dengan jalur sungai, ekspor biji-bijian Ukraina dikhawatirkan akan turun setengahnya lagi. Secara logistik juga lebih mahal.

Pesan yang tidak terlalu halus yang ingin disampaikan Rusia dengan terus menyerang pelabuhan Ukraina adalah: Anda membutuhkan kami untuk mengekspor biji-bijian.

Inti dari negosiasi ini adalah ekonomi Ukraina yang terluka, serta jutaan orang yang berisiko kelaparan jika biji-bijian Ukraina tidak sampai ke mereka.

Seperti diketahui, kapal terus berlayar melintasi Laut Hitam ke pelabuhan Ukraina di Danube. Biji-bijian juga dapat mencapai Danube melalui jalan darat atau kereta api melalui Moldova serta Ukraina.

Begitu sampai di Danube, sebagian besar biji-bijian diangkut melalui sungai ke pelabuhan Constanta di Laut Hitam Rumania, dari mana biji-bijian tersebut dapat diekspor dengan aman ke selatan.

Meskipun daftar pelabuhan Ukraina masih mencantumkan Izmail tetap buka pada Rabu (2/8/2023), namun sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa operasi di sana telah ditangguhkan.

Biji-bijian juga diekspor melalui darat melalui Polandia.

Ukraina telah mencari kemungkinan rute lain dengan bantuan "jalur solidaritas" Uni Eropa. Pada minggu ini, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia telah setuju dengan Kroasia tentang kemungkinan menggunakan pelabuhannya di Danube dan Laut Adriatik.

Memindahkan biji-bijian Ukraina melintasi negara-negara UE telah menjadi masalah domestik yang sulit bagi beberapa negara bagian karena dampaknya terhadap pasar lokal. Polandia dan Rumania termasuk di antara anggota UE yang untuk sementara melarang penjualan gandum dan jagung Ukraina di pasar domestik, namun mengizinkan transit di tempat lain.

Harga gandum melonjak di pasar dunia segera setelah penarikan Rusia dari kesepakatan biji-bijian.

Sekarang juga ada kekhawatiran tentang ketahanan pangan global, khususnya bagi negara-negara Afrika dan Asia yang miskin.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya