Meski dipersiapkan untuk posisi itu selama bertahun-tahun, putra sulung penguasa tangan besi Kamboja itu tetap belum teruji di arena politik, kata para analis.
Dan harapan Hun Manet akan memetakan jalan yang lebih liberal daripada ayahnya dinilai tipis, meskipun dia dididik di Inggris dan Amerika Serikat.
Sebagai anggota komite permanen partai yang berkuasa, dia telah menjadi komandan Angkatan Darat Kerajaan Kamboja sejak 2018. Hun Manet juga telah bertemu dengan beberapa pemimpin dunia termasuk Presiden Xi Jinping dari China, sekutu utama Kamboja dan seorang dermawan yang signifikan.
Setelah mengundurkan diri, Hun Sen akan menjadi presiden Senat awal tahun depan dan bertindak sebagai kepala negara saat raja berada di luar negeri.
(Rahman Asmardika)