KUWAIT - Film Barbie telah dilarang di Kuwait dan menghadapi seruan untuk dilarang di Lebanon di tengah kritik di dunia Arab terhadap nilai-nilai sosial film tersebut.
Kuwait bertindak untuk melindungi "etika publik", kata kantor berita negara, sementara sebelumnya Menteri kebudayaan Lebanon menuduh film itu "mempromosikan homoseksualitas". Namun, film tersebut ditayangkan di negara-negara konservatif di kawasan ini, termasuk Arab Saudi.
Film Barbie telah meraup lebih dari USD1 miliar di seluruh dunia dalam beberapa minggu setelah dirilis.
Lafi al-Subaiei, ketua dewan klasifikasi film Kuwait, mengatakan biasanya dewan meminta agar adegan film yang dianggap melecehkan budaya negaranya dipotong.
Tetapi ketika mereka mempromosikan perilaku yang menurut negara tidak dapat diterima, mereka langsung dilarang.
Film tersebut "menyebarkan gagasan dan keyakinan yang asing bagi masyarakat dan ketertiban umum Kuwait", kata juru bicara Kementerian Penerangan Kuwait sebagaimana dilansir BBC.
Pada Rabu, (9/8/2023) Menteri Kebudayaan Lebanon Mohammad Mortada meminta kementerian dalam negeri untuk "mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melarang" Barbie.