“Saya selalu melihatnya sebagai orang yang sangat berani, sangat kuat dalam segala hal yang dia lakukan,” kata Calderon sebagaimana dilanisr New York Times. "Dia tidak pernah benar-benar berhenti menjadi seperti itu."
Selama dua dekade, Villavicencio bekerja dalam jurnalisme investigasi, dengan fokus pada korupsi di sektor minyak.
“Ini, di antara banyak hal lainnya yang memicu kemarahan, kemarahan mereka yang berkuasa,” kata Mauricio Alarcón Salvador, direktur Transparency International di Ekuador.
Sebagai seorang jurnalis, Villavicencio memperoleh dokumen tentang program pengawasan pemerintah yang dia kirim ke WikiLeaks tetapi akhirnya menerbitkannya sendiri. Beberapa karyanya menyebabkan ancaman pembunuhan dan dakwaan yang dikritik secara luas karena bermotivasi politik.
Dia bekerja bersama politikus Clever Jiménez dan aktivis Carlos Figueroa, yang bersamanya di rapat umum kampanye tempat dia ditembak.
Aksinya ini membuat.Mantan Presiden Ekuador, yang berkuasa dari 2007 hingga 2017 itu juga memerintahkan persekusi yudisial terhadap Villavicencio, menggerebek rumahnya dan mengancam keluarganya.
Pada 2014 Villavicencio melarikan diri ke wilayah Pribumi Sarayaku di Amazon Ekuador setelah dia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara penjara karena tuduhan pencemaran nama baik atas pernyataan yang dibuat terhadap Correa. Dia juga menghabiskan enam bulan bersembunyi pada 2017 sebelum mencari suaka politik di Peru.