Sebelumnya diketahui, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PPKL KLHK), Sigit Reliantoro mengatakan peluang terbesar untuk memperbaiki kualitas udara itu adalah jika menyentuh sektor transportasi.
"Jadi kalau dari segi bahan bakar yang digunakan di DKI Jakarta itu bahan bakar itu adalah sumber emisi, itu adalah dari batubara 0,42% dari minyak itu 49% dan dari gas itu 51%. Kalau dilihat dari sektor-sektornya maka transportasi itu 44% industri 31%, industri energi manufaktur 10%, perumahan 14% dan komersial 1%," jelas Sigit.
"Kalau yang lainnya moxco PM 10 PM 2,5 karbon kemudian organik karbon itu sebagian besar disebabkan oleh kendaraan bermotor," lanjut Sigit.
(Awaludin)