2. Korban Bisa Lebih dari 100 Orang
Sejauh ini korban meninggal yang berhasil ditemukan mencapai 99 orang. Tapi, tidak menutup kemungkinan angka tersebut akan terus bertambah mengingat pencarian masih terus dilakukan. Green menyebutkan, ratusan orang masih belum ditemukan.
Jumlah korban jiwa tersebut melebihi tsunami yang membunuh 61 orang pada 1960. Sehingga disebut menjadi bencana terburuk dalam 100 tahun terakhir. “Kebakaran itu pasti akan menjadi bencana alam terburuk yang pernah dihadapi Hawaii,” tambah Green.
3. Tidak Ada Korban dari WNI
Perwakilan Indonesia di Los Angeles telah melakukan koordinasi dengan kelompok masyarakat Indonesia di Hawaii. Sejauh ini belum ada laporan korban warga negara Indonesia (WNI) dalam bencana tersebut. Terdapat sekitar 600 WNI yang menetap di Hawaii. Kebanyakan bekerja di sektor pariwisata dan menjadi ABK.
“KJRI Los Angeles terus memonitor situasi dan berikan imbauan kepada para WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha kepada media, Jumat, (11/8/2023).
4. Ribuan Orang Menjadi Pengungsi
Administrator FEMA Deanne Criswell mengatakan ada 1.418 orang terpaksa menginap di tempat penampungan darurat. Selain itu, pemerintah juga menyediakan 400 kamar hotel dan 1.400 unit dari Airbnb disediakan ditambah 160 warga selamat berbagi tempat tinggal.
Selain memberikan penampungan, pemerintah juga Hawaii juga memberikan bantuan dengan memberikan hibah sebesar USD700 untuk makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan mendesak lainnya. "Kami terus mengidentifikasi apa yang dibutuhkan," kata Administrator FEMA Deanne Criswell.