“Tempat dan peralatan yang dimaksudkan untuk persiapan shawarma dan penyimpanan bahan baku makanan ditutup. Protokol tentang pelanggaran administratif dibuat sehubungan dengan pelakunya, yang dikirim ke pengadilan negeri untuk mempertimbangkan masalah pengenaan sanksi administratif berupa penangguhan kegiatan,” bunyi pernyataan itu.
Shawarma dan produk makanan cepat saji serupa dianggap berisiko tinggi dalam hal penempatan makanan, terutama selama bulan-bulan hangat, karena protein adalah tempat berkembang biak yang sempurna bagi berbagai bakteri, kata seorang dokter penyakit menular, Yvetta Gorshkova, kepada gazeta.ru minggu lalu.
“Shawarma adalah produk yang sangat berbahaya. Tidak masalah kapan Anda memakannya, di musim panas atau musim dingin, tetapi selama panas risikonya meningkat, ”kata Gorshkova, menambahkan bahwa konsumen hanya boleh membeli makanan cepat saji seperti itu di gerai tepercaya yang secara ketat mengikuti teknologi memasak yang tepat.
(Rahman Asmardika)