Intip 3 Fakta Harga BBM di Arab Saudi, Negara Penghasil Minyak Terbesar di Asia

Assyifa Eka Putri, Jurnalis
Selasa 22 Agustus 2023 18:01 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

RIYADH – Arab Saudi merupakan negara penghasil minyak terbesar di Asia dan menempati urutan kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Arab Saudi memiliki 17 persen cadangan minyak bumi di dunia dan merupakan negara pengekspor minyak bumi terbesar.

Penghasilan produksi minyaknya di pertengahan tahun 2023 mencapai 12.144.000 barel per hari, sebagaimana dilansir INN. Sektor minyak dan gasnya menyumbang sekitar 85 persen dari pendapatan ekspornya.

Jika Indonesia punya Pertamina, maka Arab Saudi memiliki Saudi Aramco, atau dikenal juga sebagai Saudi Arabian Oil Company. Aramco adalah perusahaan yang memproduksi minyak, gas, dan BBM yang mendominasi produksi BBM Arab Saudi.

Setiap bulannya, Aramco terus memperbarui harga BBM di website resmi perusahaan. Berikut adalah 3 fakta harga BBM di Arab Saudi sebagai negara penghasil minyak terbesar di Asia.

1. Memproduksi minyak terbesar tidak menjadikan harga BBM di Arab Saudi murah

Meskipun Arab Saudi merupakan negara penghasil minyak terbesar, harga BBM di sana tergolong tidak murah. Berbeda dengan Venezuela yang menetapkan harga BBM di bawah Rp1000 per liter.

Dilansir dari CNBC, harga bensin RON 95 di Venezuela hanya dibanderol dengan harga Rp238,15 per liternya. Sedangkan di Arab Saudi, harga bensin RON 95 dijual seharga SAR2,33 atau setara Rp 9.523.

2.Saudi Aramco produksi lima jenis BBM

Saudi Aramco mengolah lima jenis BBM, yaitu bensin RON 91, bensin RON 95, diesel (solar), kerosin (minyak tanah), dan LPG. 

Bensin RON 91 mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.349 dari Rp 7.561 menjadi Rp 8.910. Pada bensin RON 95 perbandingan harganya sebesar Rp 1.430 dari Rp 8.093 menjadi Rp 9.523. Harga diesel (solar) juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.090 dari Rp 1.975 menjadi Rp 3.065.

Untuk kerosin (minyak tanah) mengalami kenaikan sebesar Rp 1.142 dari 2.659 menjadi Rp 3.801. Sedangkan, minyak LPG mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.034 dari Rp 2.849 menjadi Rp 3.883.

3. Arab Saudi “memangkas” produksi minyak yang diekspor ke negara lain. 

Mengutip Reuters, Jumat (7/7/2023), Arab Saudi akan mengurangi jumlah produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari. Hal ini telah disepakati oleh negara-negara OPEC+ untuk menjaga keseimbangan pasar minyak.

Wakil Presiden Senior Pasar Minyak, Jorge Leon, menyatakan bahwa pemangkasan produksi ini memungkinkan akan mendorong kenaikan harga minyak dalam jangka pendek (tergantung Arab Saudi akan memperpanjang atau tidak).

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya