WASHINGTON - Pria kulit putih yang menembak dan membunuh tiga orang kulit hitam di toko Dollar General di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat (AS) telah diidentifikasi. Pelaku adalah seroang pemuda berusia 21 tahun yang membeli senjatanya secara legal dan tidak memiliki riwayat kriminal, kata penegak hukum setempat pada Minggu, (27/8/2023).
Sheriff T.K. Waters mengatakan dalam konferensi pers bahwa penembak diidentifikasi sebagai Ryan Christopher Palmeter, yang tinggal bersama orang tuanya di pinggiran kota Jacksonville. Dia tewas setelah menembak dirinya sendiri.
Waters mengatakan penembakan itu bermotif rasial. Pihak berwenang mengatakan pelaku penembakan meninggalkan beberapa manifesto untuk media, orangtuanya dan penegak hukum yang merinci kebenciannya terhadap orang kulit hitam.
"Tidak ada catatan kriminal, tidak ada apa-apa," kata Waters sebagaimana dilansir Reuters, seraya menambahkan satu-satunya yang tercatat adalah panggilan kekerasan dalam rumah tangga dengan saudaranya. "Tidak ada tanda bahaya."
Namun, sheriff mengatakan Palmeter pada 2017 ditahan sebentar berdasarkan undang-undang negara bagian yang disebut Baker Act, yang menyatakan seseorang dapat "dibawa ke fasilitas penerima untuk pemeriksaan paksa" selama krisis kesehatan mental.
Reuters tidak dapat segera menghubungi anggota keluarga pria bersenjata itu untuk memberikan komentar.
Palmeter juga meninggalkan surat wasiat dan catatan bunuh diri yang diambil ayahnya, kata sheriff Jacksonville.
Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan pada Minggu mencatat penembakan itu terjadi pada hari yang sama ketika negara itu memperingati 60 tahun March on Washington, tempat pidato terkenal Martin Luther King Jr, "I Have A Dream ".
“Kita harus menolak untuk tinggal di negara di mana keluarga kulit hitam yang pergi ke toko atau siswa kulit hitam yang bersekolah hidup dalam ketakutan akan ditembak mati karena warna kulit mereka,” kata Biden.
Departemen Kehakiman sedang menyelidiki penembakan itu sebagai kejahatan rasial dan “tindakan ekstremisme kekerasan bermotif rasial,” kata Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam sebuah pernyataan. Garland mengatakan penembakan itu akan diselidiki sebagai kejahatan rasial.
Waters mengatakan tersangka tertangkap dalam video menembak Angela Michelle Carr, seorang wanita berusia 52 tahun, di dalam mobilnya di luar Dollar General, sebuah waralaba diskon di AS. Dia kemudian memasuki toko tempat dia menembak dan membunuh Anolt Joseph "AJ" Laguerre Jr yang berusia 19 tahun dan Jerrald De'Shaun Gallion, (29).
Palmeter mengenakan rompi taktis dan wajahnya ditutupi masker, kata Walters. Dia membawa pistol dan senapan "gaya AR-15", dengan gambar swastika di atasnya, kata polisi, merujuk pada senjata ringan semi-otomatis yang sering digunakan dalam penembakan massal.
Pihak berwenang mengatakan dia terlihat mencoba memasuki perguruan tinggi lokal yang bersejarah bagi Kulit Hitam, Universitas Edward Waters (EWU), pada Sabtu sebelum menuju ke toko Dollar General.
Palmeter menolak untuk mengidentifikasi dirinya kepada petugas kampus dan ditolak. “Kemudian diketahui bahwa orang tersebut akan terlibat dalam penembakan di dekat kampus EWU,” kata pihak universitas.
Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan pada Minggu bahwa negara bagiannya akan bekerja sama dengan sekolah tersebut untuk memastikan sekolah tersebut memiliki keamanan yang memadai setelah penembakan Sabtu.
DeSantis, seorang kandidat presiden dari Partai Republik, telah dikritik tajam oleh para pemimpin kulit hitam atas apa yang mereka katakan sebagai serangan pemerintahnya terhadap sejarah kulit hitam.
Pada Januari, Florida melarang kursus Penempatan Lanjutan tentang sejarah Afrika-Amerika untuk ditawarkan kepada siswa sekolah menengah. Pada bulan Juli, negara bagian mengubah cara pengajaran sejarah di sekolah.
(Rahman Asmardika)