LIBYA – Protes pecah di ibu kota Tripoli dan beberapa kota lain menyusul berita pertemuan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Libya dengan Menlu Israel. Jalan-jalan diblokir, ban-ban dibakar dan para demonstran mengibarkan bendera Palestina, meskipun protes-protes tersebut nampaknya relatif kecil.
Libya telah berada dalam kekacauan selama bertahun-tahun, dengan negara tersebut terpecah antara pemerintah sementara yang diakui secara internasional di Tripoli dan pemerintah saingannya di timur.
Perdana Mengeri (PM) Libya telah memberhentikan menteri luar negerinya setelah dia bertemu dengan mitranya dari Israel.
Libya – pendukung kuat perjuangan Palestina – tidak mengakui Israel, dan pertemuan tersebut telah memicu protes di negara mayoritas Arab tersebut.
Menlu Israel Eli Cohen mengatakan pertemuan “bersejarah” itu adalah “langkah pertama” dalam menjalin hubungan dengan Libya.
Dikutip BBC, Israel berupaya membangun hubungan yang lebih erat dengan negara-negara Arab dan mayoritas Muslim yang tidak secara resmi mengakuinya.
Namun dewan kepresidenan Libya, yang mewakili tiga provinsinya, mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel adalah tindakan ilegal.