OHIO - Pihak berwenang telah menyita patung tanpa kepala yang diduga dijarah, diyakini menggambarkan kaisar Romawi Marcus Aurelius, dari sebuah museum di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat (AS).
Karya seni perunggu tersebut diambil pada awal bulan ini oleh penyelidik New York yang menyelidiki klaim bahwa karya tersebut dijarah pada 1960-an dari Bubon, Turki selatan.
Para pejabat mengatakan patung berukuran 76 inci (1,9 meter) itu berusia sekitar 1.800 tahun dan bernilai sekitar USD20 juta.
Dikutip BBC, pihak berwenang belum mengatakan bagaimana patung itu bisa sampai di Ohio.
Patung itu tampak memperlihatkan negarawan dan filsuf yang mengenakan jubah menjuntai. Itu telah lama menjadi perlengkapan Museum Seni Cleveland.
Menurut surat kabar Cleveland Plain Dealer, situs museum hingga saat ini menggambarkan patung tersebut sebagai "Kaisar sebagai Filsuf, mungkin Marcus Aurelius (memerintah 161-180 M)".
Namun beberapa minggu yang lalu situs web tersebut mengubah dan menyatakan bahwa itu adalah "Sosok Pria Terbungkus, sekitar 150 SM-200 M" yang kemungkinan berasal dari Yunani atau Romawi.
Pihak museum tidak membantah klaim penjarahan tersebut, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (31/8/2023) bahwa lembaga tersebut menanggapi masalah asal usulnya dengan sangat serius dan meninjau klaim atas benda-benda dalam koleksi tersebut dengan hati-hati dan bertanggung jawab.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa pihak museum percaya bahwa diskusi publik sebelum resolusi dicapai akan mengurangi dialog bebas dan terbuka antara pihak-pihak terkait yang mengarah pada hasil terbaik bagi semua pihak.
Penyelidik New York tidak banyak bicara mengenai penyitaan tersebut.
Pada Kamis (31/8/2023), mereka mengatakan hal itu terkait dengan penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung terhadap jaringan penyelundupan yang melibatkan barang antik yang dijarah dari Turki dan diperdagangkan melalui Manhattan.
Turki pertama kali mengajukan klaim terhadap patung Marcus Aurelius pada 2012 ketika merilis daftar hampir dua lusin barang yang dikatakan telah dijarah dari Bubon.
Zeynep Boz, kepala Departemen Pemberantasan Perdagangan Gelap di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perselisihan abadi seputar masalah ini telah membuat Marcus Aurelius terlalu lama terpisah dari kampung halamannya.
Ini bukan pertama kalinya dalam ingatan baru-baru ini karya seni yang dijarah dikembalikan ke Turki dari Ohio.
Pada 2018, pecahan mosaik seorang gadis muda berusia hampir 2.000 tahun dikirim kembali setelah menghabiskan bertahun-tahun di Bowling Green State University di Ohio.
(Susi Susanti)