Pihak museum tidak membantah klaim penjarahan tersebut, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (31/8/2023) bahwa lembaga tersebut menanggapi masalah asal usulnya dengan sangat serius dan meninjau klaim atas benda-benda dalam koleksi tersebut dengan hati-hati dan bertanggung jawab.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa pihak museum percaya bahwa diskusi publik sebelum resolusi dicapai akan mengurangi dialog bebas dan terbuka antara pihak-pihak terkait yang mengarah pada hasil terbaik bagi semua pihak.
Penyelidik New York tidak banyak bicara mengenai penyitaan tersebut.
Pada Kamis (31/8/2023), mereka mengatakan hal itu terkait dengan penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung terhadap jaringan penyelundupan yang melibatkan barang antik yang dijarah dari Turki dan diperdagangkan melalui Manhattan.
Turki pertama kali mengajukan klaim terhadap patung Marcus Aurelius pada 2012 ketika merilis daftar hampir dua lusin barang yang dikatakan telah dijarah dari Bubon.