MOSKOW – Yevgeny Prigozhin, pemimpin perusahaan tentara bayaran Wagner Group, terbunuh saat pesawat pribadinya jatuh di dekat Moskow pada Rabu, 23 Agustus 2023. Kematian Prigozhin, dan kepala operasi tempur Wagner, yang juga berada dalamn pesawat, menimbulkan tanda tanya tentang masa depan kelompok tentara bayaran itu.
Dr. Joana de Deus Pereira, peneliti senior di Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan bahwa kematian Prigozhin kemungkinan akan menyebabkan "pembenahan khusus" dalam kepemimpinan Wagner Group.
“Organisasi ini akan tetap ada di masa depan, mungkin dengan nama yang berbeda, namun telah membuktikan bahwa organisasi ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berevolusi," kata Pereira dalam program World Tonight di BBC.
"Kita harus melihat Wagner tidak hanya sebagai individu, tetapi sebagai sebuah ekosistem, sebagai seekor hydra dengan banyak kepala dan beragam kepentingan di Afrika," tambahnya sebagaimana dilansir BBC.
Seorang pakar di bidang keamanan dari Atlantic Council, Ruslan Trad, juga menyetujui pernyataan yang dilontarkan Pereira. Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan besar seseorang yang memiliki koneksi dengan dinas intelijen militer Rusia, GRU, ditunjuk menjadi pemimpin Wagner setelah kematian Prigozhin.
Trad juga menambahkan mengenai tantangan yang dihadapi Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini adalah menemukan seseorang yang memiliki “kantong cukup dalam” untuk mendanai operasi militer tersebut.