ULAANBAATAR - Paus Fransiskus, yang kadang-kadang dianggap sebagai superstar dalam perjalanan ke luar negeri, tiba di Mongolia pada Jumat (1/9/2023) untuk menyenangkan komunitas Katolik yang kecil di sana. Tetapi kehadirannya hampir tidak menimbulkan dampak di negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha itu.
Pesawat yang membawa Paus Fransiskus dan rombongannya mendarat setelah penerbangan malam selama hampir 10 jam. Paus, yang berusia 86 tahun dan membutuhkan kursi roda, sedang beristirahat selama sisa hari itu.
Menurut rencana, pada Sabtu (2/9/2023), Paus akan menghadiri upacara penyambutan resmi dan berpidato di depan para pemimpin pemerintah dan diplomat.
Di bandara, seorang wanita berpakaian tradisional menawari Paus yogurt padat, sebuah tanda sambutan khas Mongolia, sebelum Paus yang memakai kursi roda didorong melewati seorang penjaga kehormatan yang mengenakan seragam biru dan berornamen merah serta memegang senapan.
Selain bendera Mongolia dan Vatikan yang terpampang di tiang jalan raya, dan lalu lintas yang didukung oleh iring-iringan mobilnya, hampir tidak ada tanda-tanda bahwa Paus berada di kota tersebut.
Salah satu dari sedikit spanduk di sepanjang rute iring-iringan mobilnya menuju ibu kota modern yang dikelilingi oleh wilayah yang sebagian besar tandus itu dikibarkan oleh umat Katolik dari Vietnam, sebuah negara yang pernah bermusuhan dengan agama-agama Barat namun baru-baru ini meningkatkan hubungannya dengan Vatikan.