NEW YORK – Saat wahana Perseverance milik Badan Antariksa AS (NASA) menjelajahi Mars sambil mencari petunjuk kehidupan purba, para ilmuwan di Bumi mengasah keterampilan mereka dalam mengidentifikasi tanda-tanda tersebut. Yakni dengan mempelajari fosil beberapa bentuk kehidupan tertua di planet kita.
Sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu, ganggang biru-hijau yang dikenal sebagai cyanobacteria menjadi bentuk kehidupan dominan di Bumi. Ganggang ini juga merupakan organisme hidup pertama yang cukup besar untuk dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan. Salah satu dari sedikit tempat di mana fosil organisme ini (disebut stromatolit) dapat ditemukan adalah di Pilbara, wilayah kering di Australia Barat yang dianggap sebagai tempat tertua di Bumi.
Karena proses geologi aktif di planet kita secara rutin mendaur ulang permukaannya, stromatolit Pilbara termasuk di antara sedikit batuan purba yang tersisa dengan sisa-sisa kehidupan terestrial awal yang terpelihara.
Stromatolit inilah yang menurut para ilmuwan akan menjelaskan tanda-tanda kehidupan yang dapat ditemukan di bebatuan Mars, yang juga diperkirakan berusia sekitar 3,8 miliar tahun.
“Semakin banyak yang kita pelajari tentang evolusi planet kita, semakin banyak kita dapat menerapkan pengetahuan tersebut pada karakterisasi Planet Merah,” kata Eric Ianson, direktur Program Eksplorasi Mars NASA, dalam sebuah pernyataan, dikutip Space.
Timnya, bersama rekan-rekannya dari Badan Antariksa Australia, Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran Australia, menghabiskan waktu seminggu di wilayah Pilbara untuk melakukan hal ini.