Kemarau Parah, Warga Gunungkidul Gali Tanah Pinggir Sungai untuk Dapatkan Air

GUNUNGKIDUL - Dampak kemarau panjang yang terjadi membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih, salah satunya di Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga rela menggali tanah di pinggir kali untuk mendapatkan sumber air.

Warga bergotong royong membuat belik atau sumber air yang memanfaatkan aliran sungai yang sudah mengering, agar airnya bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan air seluruh warga dusun. Warga pun bergotong royong menggali tanah menggunakan alat seadanya.

Kemarau berkepanjangan di wilayah ini membuat warga kesusahan untuk mendapatkan air bersih, pasalnya sumur yang mereka miliki sudah mengering dan berkurang debit airnya karena tidak ada hujan sejak 4 bulan terakhir.

Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya sumber air baku selain air sumur yang membuat warga harus membeli air tangka, seharga Rp150 ribu hingga Rp170 ribu per tangka.

Guna memutar otak untuk mendapatkan air bersih, warga Dusun Gebang ini rela menggali tanah disekitar sungai yang berada di dalam hutan dikawasan setempat, mereka terpaksa menggali tanah untuk bisa mendapatkan air bersih yang nantinya akan digunakan oleh warga dusun secara bersama sama.

Di dusun tersebut terdapat sekitar 170 kepala keluarga, dimana sebagian mengandalkan sumur serta belik di pinggir sungai untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari.