Sementara itu, anak-anak terlihat sangat antusias ketika bertemu Ganjar dan Atikoh. Mereka saling berebut bersalaman kepada Ganjar ataupun Atiqoh.
"Pak Ganjar, Pak Ganjar, Pak Ganjar," seru anak-anak difabel.
Usai bersalaman, Ganjar pun mengajak mereka berbincang. Faradila Rahmadini dari Komunitas Difabel Semarang menjadi salah satu anak yang berbincang dengan Ganjar.
Kepada Ganjar, Faradila menyampaikan prestasi yang pernah diraih. Tak tanggung-tanggung, prestasi yang disampaikan ke Ganjar merupakan lomba tingkat nasional.
"Kemarin saya ikut lomba juara 1 'Difabel Berani Bersuara,' tingkat nasional. Saya juga ikut lomba menulis opini judulnya 'Tentang Pendidikan Inklusif Antara Ada dan Tiada.' Alhamdulilah masuk 10 besar dan itu kategori umum," papar Faradila.
Merespons itu, Ganjar sedikit penasaran dengan lomba menulis opini yang diikuti Faradila. Ganjar bertanya, topik apa yang ditulis Faradila dalam tulisan opini.
"Maksudnya di kalangan kita memang yang sudah inklusif bemar-benar dijaga, tetapi ternyata pada lapangan masih minim sekali tentang pendidikan yang inklusif itu seperti apa?" kata Faradila menjawab pertanyaan Ganjar.
(Angkasa Yudhistira)