Pihak berwenang mengatakan setidaknya 115 orang tewas dalam kebakaran yang melanda Lahaina, kebakaran hutan paling mematikan di AS dalam lebih dari satu abad. Sejauh ini, nama 50 orang telah diumumkan ke publik dan lima lainnya telah diidentifikasi tetapi identitas mereka dirahasiakan karena keluarga terdekat mereka belum dapat dihubungi. Sisanya masih belum teridentifikasi.
Kobaran api mengubah kota tepi pantai yang indah menjadi puing-puing dalam beberapa jam pada 8 Agustus. Hembusan angin dengan kecepatan mencapai 97 km per jam melanda kota, menyebabkan api menyebar dengan sangat cepat.
Lahaina memiliki arti penting dalam sejarah Hawaii sebagai bekas ibu kota kerajaan Hawaii dan sebagai rumah bagi para pemimpin tinggi selama berabad-abad. Dalam beberapa dekade terakhir, kota ini menjadi populer di kalangan wisatawan, yang makan di restoran tepi laut dan mengagumi pohon beringin megah berusia 150 tahun.
Separuh dari 12.000 penduduk kota tersebut kini tinggal di hotel dan persewaan liburan jangka pendek. Badan Perlindungan Lingkungan memimpin upaya untuk membersihkan limbah berbahaya yang tersisa di zona kebakaran yang membentang seluas sekira 13 kilometer persegi.
Rekonstruksi diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun dan menghabiskan biaya miliaran dolar.