NEW YORK – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sekitar enam miliar ton pasir dikeruk dari lautan setiap tahunnya, sehingga membahayakan kehidupan laut dan masyarakat pesisir.
Pasir adalah sumber daya alam yang paling banyak dieksploitasi di dunia setelah air dan digunakan untuk memproduksi beton dan kaca.
Program Lingkungan PBB (UNEP) mengatakan beberapa kapal bertindak sebagai penyedot debu, mengeruk pasir dan mikroorganisme yang menjadi makanan ikan.
Artinya kehidupan mungkin tidak akan pernah pulih di beberapa daerah.
Data baru ini bertepatan dengan peluncuran alat analisis baru yang disebut Marine Sand Watch yang memantau aktivitas pengerukan menggunakan pelacakan laut dan kecerdasan buatan.
“Skala dampak lingkungan dari aktivitas penambangan dan pengerukan laut dangkal sangat mengkhawatirkan,” kata Pascal Peduzzi, yang mengepalai pusat analisis GRID-Jenewa UNEP, dikutip BBC.
Platform baru ini memperkirakan bahwa dari sekitar 50 miliar ton pasir dan kerikil yang digunakan umat manusia setiap tahunnya, rata-rata enam miliar ton berasal dari lautan dan lautan di dunia.