Mereka sangat merasakan dampak dari E-Commerce terutama penurunan omset yang sangat drastis.
BACA JUGA:
Menanggapi hal ini, Pemerintah akan menata perdagangan di social commerce seiring dengan rencana TikTok melakukan investasi jumbo di Indonesia.
"Saat ini media sosial bergabung dengan platform marketplace. Yang sebetulnya jadi permasalahan utama adalah ada praktik yang namanya predatory pricing. Ini harganya sangat murah, ini tidak masuk akal. Bagaimana sepatu hanya dijual seharga Rp15 ribu. Bahkan parfum ada yang dijual seribu perak,"
Fiki Satari, Stafsus Menkop UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
"Predatory Pricing ini memang belum kita atur. Ini barangnya pasti barang import, barang-barang yang harganya tadi saya sampaikan. Barangya legal atau ilegal, ini yang harus kita kunci."