TAIWAN - Kementerian Pertahanan Taiwan telah mendesak China untuk menghentikan “pelecehan militer yang terus-menerus” setelah pihaknya mendeteksi sekitar 103 pesawat tempur Tiongkok di dekat pulau itu dalam rentang waktu 24 jam antara Minggu (17/9/2023) dan Senin (18/9/2023).
Kementerian itu dalam sebuah pernyataan mengatakan jumlah pesawat tempur yang tercatat menimbulkan tantangan besar bagi Selat Taiwan dan keamanan regional.
Menurut peta penerbangan yang disediakan oleh kementerian, 40 dari 103 pesawat tempur Tiongkok melintasi garis median di Selat Taiwan dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) yang dinyatakan sendiri oleh Taiwan.
Dikutip CNN, 40 serangan tersebut dilakukan oleh 10 jet tempur Su-30, 12 jet tempur J-10, empat jet tempur J-11, 10 jet tempur J-16, dua pesawat pengisian bahan bakar udara Y-20, dan dua pesawat peringatan dini udara KJ-500. dan mengendalikan pesawat.
ADIZ diberlakukan secara sepihak dan berbeda dari wilayah udara kedaulatan, yang menurut hukum internasional didefinisikan sebagai wilayah yang membentang sejauh 12 mil laut dari garis pantai suatu wilayah. Tidak ada pesawat tempur Tiongkok yang terlihat memasuki wilayah udara kedaulatan Taiwan.
Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa memandang Taiwan – sebuah pulau berpenduduk 24 juta jiwa yang diperintah secara demokratis – sebagai bagian dari wilayahnya, meskipun tidak pernah menguasainya.