NEW YORK - Dua orang tewas dan lima lainnya luka parah dalam kecelakaan bus sekolah di New York, Amerika Serikat (AS).
Para pejabat mengatakan kecelakaan ini tampaknya disebabkan oleh kerusakan ban depan. Dia menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan.
Bus sewaan itu membawa murid-murid dari Long Island ke kamp band ketika keluar dari jalan raya dan jatuh ke dalam selokan dekat kota Wawayanda.
Para pejabat mengatakan ada 44 orang di dalam bus tersebut. Mereka telah dibawa ke enam rumah sakit daerah untuk mendapatkan perawatan.
Dua orang yang meninggal tersebut bernama Gina Pellettiere, 43, dan Beatrice Ferarri, 77.
Menurut situs sekolah, Pellettiere bekerja di program musik sekolah.
Nassau-Suffolk Performing Arts, sebuah klub musik komunitas di Long Island, mengatakan di situsnya bahwa dia adalah "direktur band" di Sekolah Menengah Farmingdale.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13:10 waktu setempat (18:10GMT) di Interstate 84, sekitar dua jam di utara New York City. Polisi telah menutup jalan raya untuk memungkinkan pekerjaan dilakukan di lokasi kecelakaan.
Bus tersebut adalah salah satu dari enam bus yang disewa untuk membawa sekitar 300 siswa dari marching band Sekolah Menengah Farmingdale ke kamp musik di Greeley, Pennsylvania.
Foto-foto menunjukkan bus dalam posisi miring dengan jendela pecah dan tangga diangkat untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang terjebak di dalam.
"Sebuah bus yang benar-benar terjun ke jurang setinggi 50 kaki (15 meter) dalam hitungan menit. Ini luar biasa," kata Gubernur New York Kathy Hochul dalam konferensi pers malam hari waktu setempat, dikutip BBC.
“Meski masih tahap awal, kemungkinan besar penyebab kecelakaan itu adalah ban depan yang rusak. Meski begitu, sekali lagi masih dalam penyelidikan,” lanjutnya.
“Itu adalah penentuan awal,” tambahnya.
Sebagian besar siswa di bus berusia sekitar 14 atau 15 tahun. Gubernur mengatakan butuh waktu 45 menit untuk menyelamatkan mereka semua dari reruntuhan.
“Saya pikir bannya baru saja lepas. Saya tidak tahu mereka terjatuh dan terjatuh dan sebagainya,” kata seorang siswa kepada jaringan tersebut.
“Saya biasanya naik bus,” kata murid lainnya.
"Sepertinya aku tidak ingin naik bus lagi,” lanjutnya.
Beberapa siswa mengatakan mereka telah melihat gambar teman mereka yang terluka di media sosial.
“Teman saya mendatangi saya, menunjukkan foto, wajahnya berlumuran darah dan sebagainya. Saya mulai menangis,” kata siswi bernama Wenel Jen-Babtist kepada ABC News.
“Kami melihat seseorang memposting di Snapchat, busnya terbalik, awalnya kami pikir itu hanya lelucon,” terang siswa bernama Sean Jacobs.
"Kami bahkan tidak tahu kalau ini serius. Mengerikan,” lanjutnya.
Penyebab kecelakaan sedang diselidiki oleh Kepolisian Negara Bagian New York dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.
Sebuah pusat reunifikasi keluarga telah didirikan di Orange County Community College.
Kamp itu dijadwalkan berlangsung dari Kamis (21/9/2023) hingga Minggu (24/9/2023). Siswa yang tidak terluka diharapkan segera pulang ke rumah.
(Susi Susanti)