WASHINGTON DC – Benua Amerika merupakan benua terbesar ketiga di dunia yang wilayahnya berada di antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Benua Amerika juga sering disebut sebagai Benua Merah, mengapa demikian? Mari kita cari tahu lebih dalam awal mulanya.
Bermula ketika Christopher Colombus melakukan pelayaran untuk menemukan anak benua India pada 1492. Colombus pada saat itu akhirnya mendarat di sebuah darat yang ia yakini sebagai Hindia Timur, namun ternyata daratan yang ia pijak itu bukan bagian dari daratan India, melainkan Amerika.
Berdasarkan artikel dari India Times, penamaan Benua Amerika juga terjadi tidak lama setelah Colombus datang ke daratan itu. Nama “Amerika” sendiri diambil dari nama seorang penjelajah asal Italia, Amerigo Vespuci, yang diyakini sebagai orang pertama yang menemukan benua tersebut, berdasarkan catatan-catatannya mengenai Benua Amerika.
Pada saat kapalnya mendarat, Colombus bertemu dengan beberapa kelompok penghuni asli tanah tersebut. Ia kemudian memberi julukan “Suku Indian” kepada penduduk setempat.
Benua Merah sendiri merupakan julukan yang berasal dari penduduk asli Benua Amerika yaitu suku Indian. Dinamai “Merah” karena warna kulit orang Indian berwarna merah. Hal ini dikarenakan sudah menjadi kebiasaan mereka untuk mengecat tubuh mereka dengan warna merah.
Suku Indian adalah penduduk asli Amerika Utara yang telah tinggal dan menetap jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa.
Suku ini memiliki banyak kemiripan dengan ras paleo-Indian yang menunjukkan karakteristik Asia dan Amerika. Mereka juga memiliki karakter wajah yang sama dengan suku-suku Indian di berbagai wilayah Amerika.
Dilansir dari Unacademy, gaya hidup suku Indian sehari-harinya sangat sederhana dan juga stabil. Mereka adalah petani yang yang ahli menanam tanaman pangan, bunga matahari, tembakau, dan lain-lain. Orang Indian juga tertarik dengan kegiatan olahraga dan hal-hal serupa.
(Rahman Asmardika)