EKUADOR – Amerika Serikat (AS) telah menawarkan hadiah USD5 juta (Rp77 miliar) bagi orang yang memberikan rincian yang mengarah pada penangkapan "dalang" yang mengatur pembunuhan seorang calon presiden (capres) Ekuador Fernando Villavicencio.
Seperti diketahui, Villavicencio, yang berkampanye melawan korupsi, ditembak mati pada rapat umum pada Agustus lalu.
Presiden Ekuador saat itu mengatakan kejahatan terorganisir berada di balik pembunuhan tersebut.
AS juga menawarkan hadiah sebesar USD1 juta (Rp15 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi mengenai pemimpin geng yang bertanggung jawab atas kematian capres itu.
“Amerika Serikat akan terus mendukung rakyat Ekuador dan berupaya mengadili orang-orang yang berusaha merusak proses demokrasi melalui kejahatan dengan kekerasan,” terang Menteri Luar Negeri Antony Blinken, yang mengumumkan hadiah tersebut, pada Kamis (28/9/2023), dikutip BBC.
Blinken mengatakan investigasi ini didukung oleh Biro Investigasi Federal (FBI), dan penghargaan tersebut menunjukkan komitmen Washington untuk memerangi kejahatan terorganisir.
Kampanye pemilu Villavicencio berfokus pada pemberantasan korupsi dan geng kriminal, dan dia adalah salah satu dari sedikit kandidat yang menuduh adanya hubungan antara kejahatan terorganisir dan pejabat pemerintah di Ekuador.