KYIV - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, dalam kunjungannya ke Kyiv pada Kamis (28/9/2023), menyatakan bahwa Ukraina sedang menguat secara bertahap dalam serangannya sebagai respons terhadap Rusia.
Dilansir dari The Fresno Bee, Stoltenberg menyoroti bahwa rakyat Ukraina berjuang untuk melindungi keluarga, masa depan, dan kebebasan mereka, sementara di sisi lain, Rusia berjuang demi khayalan kekaisaran. Stoltenberg juga mencatat bahwa Rusia semakin terisolasi secara internasional, absen dari pertemuan puncak dunia, dan harus mencari persenjataan dari negara-negara seperti Iran dan Korea Utara.
Selama kunjungannya, Stoltenberg bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membahas perkembangan dalam perang dan kebutuhan Ukraina akan pasukan. Serangan balasan Ukraina telah mengalami kemajuan yang stabil, dengan pasukan infanteri dan kendaraan lapis baja Ukraina berhasil menembus garis pertahanan utama Rusia dalam beberapa pekan terakhir. Namun, perjuangan ini menghadapi tekanan waktu, terutama karena musim dingin semakin mendekat.
Pertemuan tersebut terjadi sehari setelah Rusia menuduh sekutu Barat Ukraina berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan rudal terhadap markas besar Armada Laut Hitam pekan lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina telah meningkatkan serangan mereka di Rusia, terutama di ibu kota Moskow, dengan tujuan meningkatkan tekanan domestik terhadap Kremlin.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO, mereka membahas semua masalah pertahanan utama yang memerlukan perhatian, termasuk situasi aktual di medan perang dan kebutuhan prajurit Ukraina. Dia juga menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina dapat memberikan lebih banyak manfaat dalam memperkuat pertahanan mereka serta meningkatkan tekanan terhadap Rusia.
Dalam pernyataan dari kantor Zelensky, disebutkan bahwa kedua pemimpin mengusulkan gagasan agar negara-negara anggota NATO dapat memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara tambahan. Selama perang, Ukraina telah meminta pesawat tempur canggih untuk pasukan mereka, dan baru-baru ini, AS menyetujui transfer pesawat F-16 ke Ukraina dari Belanda dan Denmark.
Stoltenberg, mengulangi komitmen sekutu Barat untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia, termasuk melatih pilot pesawat F-16. Stoltenberg menekankan bahwa “semakin kuat Ukraina, semakin dekat kita untuk mengakhiri agresi Rusia”, sesuai dengan pernyataan dari kantor Zelensky.
Zelensky dan Stoltenberg juga mengadakan pembicaraan tentang hubungan antara Ukraina dan NATO. Stoltenberg menegaskan dukungan kuat NATO terhadap Ukraina. Meskipun Zelensky telah meminta secara berulang kali, NATO belum menetapkan batas waktu yang jelas untuk keanggotaan Ukraina dalam aliansi keamanan Barat.
Masalah ini telah menjadi topik perdebatan selama KTT NATO di Vilnius, Lituania, pada bulan Juli. Di sana, NATO justru menawarkan dukungan yang lebih kuat kepada Ukraina, termasuk pembentukan dewan baru yang akan bekerja secara khusus dengan Kyiv serta menghapus beberapa langkah prosedural untuk bergabung dengan aliansi tersebut. Kantor Zelensky menyatakan bahwa para pemimpin membahas Dewan NATO-Ukraina dan mengembangkan dokumen baru yang akan memuat langkah-langkah praktis dan standar aliansi tersebut.
(Susi Susanti)