Seperti diketahui, Traore merebut kekuasaan di negara Afrika Barat itu melalui kudeta pada 30 September tahun lalu. Hari itu ditandai dengan baku tembak dan kekacauan di Ouagadougou. Kudeta tersebut merupakan yang kedua dalam delapan bulan. Para pemimpin keduanya berjanji untuk memulihkan keamanan setelah bertahun-tahun terjadi kekerasan di negara tersebut.
Awal bulan ini, para pemimpin militer Burkina Faso menandatangani pakta pertahanan bersama dengan junta di Mali dan Niger.
Wilayah tiga perbatasan ini telah menjadi pusat kekerasan yang dimulai di negara tetangga Mali pada 2012, namun sejak itu menyebar ke wilayah gersang Sahel di selatan Gurun Sahara.
(Susi Susanti)