GEORGIA - Salah satu dari 18 terdakwa mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengaku bersalah atas lima dakwaan dalam kasus campur tangan pemilu di Georgia, AS.
Scott Hall, petugas jaminan, telah membuat kesepakatan pembelaan dengan jaksa yang mengharuskan dia bersaksi melawan orang lain.
Mantan pengawas pemilu dari Partai Republik ini dituduh mencoba mendapatkan akses ke peralatan pemilu yang sensitif di Coffee County, Georgia.
Dikutip BBC, hal tersebut menandai kesepakatan pembelaan pertama dalam kasus ini.
Dalam sidang di hadapan Hakim Pengadilan Tinggi Fulton Scott McAfee pada Jumat (29/9/2023), Hall, 59, mengaku bersalah atas lima tuduhan konspirasi untuk melakukan campur tangan yang disengaja dalam pelaksanaan tugas pemilu.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Hall akan mendapat masa percobaan lima tahun. Dia juga harus membayar denda USD5.000), bersaksi melawan terdakwa lain dalam kasus tersebut, menyelesaikan 200 jam pelayanan masyarakat dan menulis surat permintaan maaf kepada para pemilih di Georgia. Dia juga dilarang melakukan aktivitas terkait administrasi pemilu di masa depan.
Hall dituduh melakukan perjalanan ke Coffee County di tenggara Georgia untuk mencoba membobol peralatan pemungutan suara secara ilegal guna mencari bukti adanya kecurangan dalam pemilu. Rekan tergugatnya dan mantan pengacara Trump, Sydney Powell, juga dituduh ikut serta dalam pelanggaran tersebut.
Trump menghadapi 13 dakwaan di Georgia atas upayanya untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu di negara bagian tersebut dari Joe Biden pada tahun 2020. Dia dan para terdakwa lainnya menghadapi dakwaan pemerasan karena berpartisipasi dalam apa yang menurut jaksa merupakan skema luas untuk mencampuri urusan Georgia. hasil pemilu.
Trump dan seluruh terdakwa lainnya telah mengaku tidak bersalah.
Mantan presiden tersebut mengklaim Jaksa Wilayah Fulton County Fani Willis melakukan penyelidikan bermotif politik terhadapnya.
Dia menghadapi empat investigasi kriminal lainnya, termasuk dakwaan federal atas upayanya untuk membatalkan hasil pemilu 2020.
Jaksa sedang mempersiapkan setidaknya dua persidangan dengan 18 terdakwa dalam kasus Georgia. Termasuk persidangan yang akan dimulai pada 23 Oktober dengan Powell dan Kenneth Chesebro, tersangka pencipta skema pemilu palsu.
(Susi Susanti)