JAKARTA - Aksi perundungan atau bullying terhadap anak kembali terjadi. Kali ini, aksi perundungan itu terjadi terhadap MRM (8) yang dilakukan oleh temannya sendiri berinisial RM (10) di Pesing Got RW 4, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kali ini, sang ibu berinisial S (30) buka suara atas kasus yang menimpa putranya itu. S menuturkan bahwa putranya itu sering dipukuli oleh pelaku di depan matanya.
“Anak saya main handphone, anak yang gebukin kemaren sama anak saya enggak dikasih main handphone. Di depan saya aja dia berani jitak, jitaknya kencang banget,” kata S saat ditemui dikediamannya, Selasa (3/10/2023).
Saat itu, ia sempat memberikan peringatan kepada pelaku. Ia juga memaklumi tingkah pelaku yang menurutnya hal itu wajar dilakukan mengingat keduanya adalah anak-anak.
Namun, aksi pemukulan terhadap anaknya itu terus terjadi. Hal itu diketahui ketika putranya itu pulang dalam kondisi menangis.
“Saya sudah sering melihat kejadian dia sering digebukin sama R, sering berantem. Tahu-tahu dia pulang nangis. Saya tanya ‘Diapain?’ kata dia ditonjok perutnya,” ujarnya.
Mengetahui peristiwa yang dialami sang anak hingga viral, ia mengaku perasaannya campur aduk. Mulai dari sedih hingga kecewa atas perlakuan si pelaku.
“Yang sedihnya anak saya sampai pribahasanya anak saya sampai kayak boneka ya, benar-benar kayak enggak ada harga dirinya. Terus yang saya sedihkan di situ ada banyak orang tapi benar-benar kayak yasudalah, kayak orang nontonin sampai enggak ada, seolah ini anak enggak ada jiwanya gitu,” imbuhnya.
“Kayak di akhir videonya itu yang saya kesal ada yang ngatain maling gitu. Dikatain malinglah, dikatain botaklah, apalah sampai akhirnya yang gede di situ nggak ada bantuin, asik main PS aja,” jelasnya.