JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo terus dengan konsisten menyatakan bahwa harus ada komitmen antikorupsi dalam diri setiap mahasiswa. Dan nilai tersebut menjadi penting untuk dapat ditanamkan sejak dini.
Hal ini disampaikan oleh Ganjar Pranowo saat mengisi kuliah umum dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Pasundan (Unpas) yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) (3/10/2023).
“Tapi saya ajak mereka untuk menjadi generasi yang antikorupsi. Ini menurut saya merupakan nilai yang paling penting untuk kita dorong. Ini merupakan dasar-dasar yang kita berikan kepada teman-teman mahasiswa khususnya yang baru akan memulai perkuliahan,” ucap Ganjar.
Ganjar sendiri memang memiliki komitmen yang sangat kuat dalam hal pemberantasan korupsi. Dia memiliki tagline ‘Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi’ yang bila diartikan menjadi Bahasa Indonesia memiliki arti Tidak Korupsi dan Tidak Menipu.
Ganjar menegaskan bahwa komitmen antikorupsinya tersebut akan terus dia bawa selama menjadi pemimpin. Termasuk apabila dimandatkan oleh rakyat menjadi Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024.
Menurut Suami dari Siti Atikoh tersebut, pemerintahan yang bersih merupakan kunci utama dari keberhasilan pemimpin dalam melayani masyarakat.
Selain hal tersebut, Ganjar Pranowo sendiri memang sudah mendapatkan dukungan dari pihak mahasiswa dalam upayanya untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai implementasi janjinya untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Tidak hanya upayanya untuk memperkuat KPK sebagai suatu lembaga apabila terpilih menjadi Presiden. Ganjar juga menginginkan untuk mengubah atau merevisi regulasi yang terkait dengan KPK bila menjadi Presiden nantinya.
Dengan revisi regulasi tersebut, Ganjar mengharapkan KPK menjadi lembaga yang lebih kuat lagi dalam memberantas praktik korupsi di Indonesia.
Ganjar Pranowo sendiri pernah mendapatkan apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika membentuk 29 Desa Antikorupsi di wilayah Jawa Tengah. Oleh karena itu, KPK menjadikan Jawa Tengah yang dipimpin oleh Ganjar pada masa tersebut menjadi provinsi percontohan.
Politikus yang khas dengan rambut putihnya tersebut dinilai oleh KPK sebagai kepala daerah yang cepat dalam merespon dan mengimplementasikan program-program yang diinisiasi oleh KPK.
Bahkan Desa Banyubiru yang berada di Kabupaten Semarang ditetapkan dan meraih predikat terbaik sebagai Desa Anti Korupsi tingkat nasional. Hal tersebut membuat Jawa Tengah meraih penghargaan KPK sebagai provinsi paling berintegritas dengan skor 78,26 pada tahun 2019.
Ketua KPK Firli Bahuri pun memberi apresiasi kepada Ganjar yang telah berhasil menciptakan iklim pemerintahan yang bersih dari praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
“Gubernur memastikan bahwa di dalam pengesahan dan penyusunan anggaran haruslah jelas tidak ada praktek korupsi, tidak ada uang ketok palu. Itulah yang wajib dilakukan oleh seorang Gubernur. Kalau memang Pak Ganjar telah melakukannya, maka kami sangat berterimakasih,” ucap Filri.
(Arief Setyadi )