Namun di tengah pertikaian tersebut, pasukan Israel menginvasi Lebanon selatan pada 1978 dan 1982.
Kelompok Syiah yang dipengaruhi oleh pemerintah Iran yang berkuasa pada 1979 mengangkat senjata untuk melawan penduduk Israel. Melihat adanya peluang untuk memperluas negara-negara Arab, Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyumbangkan dana dan pelatihan kepada milisi dan menamainya dengan Hizbullah, yang berarti “Partai Tuhan”.
Hizbullah menyebut dirinya sebagai gerakan perlawanan Syiah dan mengabadikan ideologi dalam manifesto tahun 1985. Mereka juga mendukung rezim Islam yang diketuai oleh Iran.
Struktur operasi Hizbullah
Hizbullah dipimpin oleh Hassan Nasrallah, yang mengambil alih jabatan sekretaris jenderal pada 1992 setelah Israel membunuh salah satu pendiri yaitu, Abbas Al-Musawi. Nasrallah mengawasi Dewan Syura yang terdiri dari tujuh orang, dan lima sub dewannya yaitu: majelis politik, majelis jihad, majelis parlemen, majelis eksekutif, dan majelis yudikatif.