YERUSALEM – Pertarungan politik dan kekuasaan antara Palestina dan Israel yang telah berlangsung lama melahirkan organisasi-organisasi militan di Palestina, yang berjuang untuk mempertahankan negara dan mengembalikan hak Palestina.
Beberapa dari organisasi tersebut dianggap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Selandia Baru, Uni Eropa, dan Jepang. Dianggap teroris karena mereka bersekutu mendukung Israel.
Berikut ini adalah kelompok-kelompok pasukan militer Palestina yang menjadi ancaman Israel, berdasarkan data dari Jewish Virtual Library.
1. Hamas
Hamas adalah singkatan dari Gerakan Perlawanan Islam (Harakat al-Muqawamah al-Islamiyya). Organisasi ini didaftarkan secara resmi di Israel pada 1978 oleh Sheikh Ahmed Yassin sebagai sebuah Asosiasi Islam dengan nama Al-Mujamma Al Islami.
Awalnya, organisasi ini mengikuti model Ikhwanul Muslimin yang bertindak sebagai badan kesejahteraan sosial yang melayani terutama para pengungsi Palestina di Jalur Gaza. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mengembangkan reputasi yang baik untuk meningkatkan kehidupan warga Palestina.
Hamas juga menggunakan pengaruhnya melalui masjid. Saat ini, Hamas memiliki hubungan yang erat dengan rezim-rezim Islam di Suriah dan Iran.
2. Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) tidak diragukan lagi adalah salah satu organisasi militan Palestina paling terkenal di dunia. PLO didirikan pada 1964 selama KTT Liga Arab di Kairo.
Tujuan awal PLO adalah "pembebasan Palestina" melalui perjuangan bersenjata dan berusaha untuk menghancurkan eksistensi Zionisme di Timur Tengah.
PLO, yang disebut Barat sebagai organisasi teroris, akhirnya mendapatkan pengakuan internasional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai perwakilan utama rakyat Palestina.
Yasser Arafat, yang memimpin PLO, dengan sigap mengubah citra organisasi ini dari organisasi teroris menjadi organisasiyang berjuang untuk kemerdekaan Palestina yang sah.