JAKARTA - Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di wilayah konflik Israel-Palestina, tidak semuanya ingin dievakuasi. Menurut data Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dari 143 WNI yang masih tersebar di wilayah konflik, hanya 4 yang minta dievakuasi.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, ada 143 WNI yang tinggal menetap di beberapa wilayah, mulai Gaza, Arrava, Beer Sheba, Jerusalem, Nahariya, Tel Aviv dan di beberapa wilayah lainnya.
Namun dari 143 orang tersebut 10 orang berada di jalur Gaza dan 133 WNI lainnya berada di wilayah lainnya. "Dari 133 orang hanya 4 yang ingin dievakuasi dari wilayah konflik sebab mereka masih merasa aman," kata Judha Nugraha kepada Media, Jumat (13/10).
Kemlu, lanjut Judha, sudah melakukan meeting online dengan 133 WNI dan menggambarkan suasana terbaru mereka. Dalam kesempatan meeting tersebut, pemerintah juga menyampaikan travel advisory agar mereka meninggalkan wilayah-wilayah tersebut.
Judha menjelaskan, tugas negara adalah mengamankan melindungi warga negara Indonesia dari wilayah bahaya ke wilayah aman sesuai UU 37 tahun 1999 mengenai hubungan luar negeri. Namun sifatnya adalah by concern, kami tidak bisa memaksa pilihan terakhir dipulangkan kepada masing-masing WNI
Sehingga, jika sudah disampaikan informasi terkait dengan situasi keamanan terakhir dan pemerintah telah meminta segera melakukan proses evakuasi. "Tugas kami adalah memberikan informasi mengenai assessment situasi keamanan termasuk kondisi ke depan namun pilihan diserahkan kepada masing-masing," jelasnya.
Langkah perlindungan juga dilakukan dengan menyiapkan opsi rute evakuasi mulai dari jalur darat menuju menuju ke Yordania ataupun ke mesir ataupun menggunakan jalur udara ke negara ketiga. Langkah-langkah evakuasi lanjutnya telah dilakukan Kemlu RI sejak 7 Oktober hingga saat ini dan pihaknya terus melakukan koordinasi secara intensif.
"Sebagiian besar adalah dari wilayah tepi barat menyebar termasuk ada yang di Jerusalem dan lain-lain, mayoritas mereka merasa masih aman, walaupun kami sudah menyampaikan berbagai macam update situasi keamanan termasuk juga situasi kedepan. Namun sekali lagi itu adalah pilihan masing-masing," pungkasnya.
(Maruf El Rumi)