Lansia AS Tikam Bocah Muslim 26 Kali, Polisi: Terkait Perang Hamas-Israel

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 16 Oktober 2023 10:02 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

CHICAGO - Seorang pria di Illinois, Amerika Serikat (AS) didakwa melakukan kejahatan rasial karena menikam seorang anak laki-laki Muslim berusia 6 tahun hingga tewas dan melukai ibunya dalam serangan yang menargetkan umat Islam. Serangan ini terjadi sebagai respons terhadap perang antara Hamas dan Israel, kata para pejabat dan aktivis hak-hak Muslim pada Minggu, (15/10/2023).

Anak laki-laki itu ditikam sebanyak 26 kali dengan pisau bergaya militer dengan mata pisau bergerigi 7 inci (18 cm), kata Kantor Sheriff Will County dalam sebuah pernyataan. Sementara wanita berusia 32 tahun, yang merupakan ibu anak itu mengalami beberapa luka tusukan dan diperkirakan selamat dari serangan yang terjadi pada Sabtu, (14/10/2023) di Plainfield Township, sekira 40 mil (64 km) barat daya Chicago.

“Detektif dapat menentukan bahwa kedua korban dalam serangan brutal ini menjadi sasaran tersangka karena mereka beragama Islam dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung yang melibatkan Hamas dan Israel,” kata Kantor Sheriff Will County dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.

Tersangka, Joseph Czuba, (71), didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, percobaan pembunuhan tingkat pertama, dua tuduhan kejahatan rasial dan penyerangan dengan senjata mematikan, kata kantor sheriff.

Reuters tidak dapat mengidentifikasi pengacara untuk Czuba. Dia berada di penjara menunggu kehadiran pertamanya di pengadilan, kata pernyataan itu.

Meskipun Czuba tidak membuat pernyataan apa pun kepada detektif, sebagaimana hak konstitusionalnya, polisi mengatakan mereka menentukan dakwaan melalui wawancara dan bukti.

Ketika polisi tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan Czuba tergeletak di tanah di luar rumah dengan luka di dahi. Para korban berada di kamar tidur.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengidentifikasi anak laki-laki tersebut sebagai Wadea Al-Fayoume dan mengatakan bahwa wanita tersebut, Hanaan Shahin, adalah ibunya.

“Retorika Islamofobia dan rasisme anti-Palestina yang disebarkan oleh politisi, media, dan platform media sosial harus dihentikan,” kata CAIR di platform media sosial X.

Direktur FBI Christopher Wray pada Sabtu memperingatkan konferensi Asosiasi Kepala Polisi Internasional untuk tetap waspada “dalam lingkungan yang semakin meningkat ini.”

“Tidak diragukan lagi kita melihat adanya peningkatan dalam laporan ancaman, dan kita harus waspada, terutama terhadap aktor-aktor yang mungkin mengambil inspirasi dari peristiwa-peristiwa baru-baru ini untuk melakukan kekerasan terhadap diri mereka sendiri,” kata Wray pada konferensi di San Diego, menurut situs FBI.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya