MESIR - Ribuan orang di Gaza berkumpul di perbatasan Rafah dengan Mesir, ketika upaya diplomatik terus berusaha membuka penyeberangan itu sebelum Israel memulai operasi darat yang diperkirakan akan mematikan.
Namun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan belum ada kemajuan dalam negosiasi pembukaan kembali penyeberangan tersebut.
Kairo menyalahkan Israel karena "tidak bekerja sama".
Semua rute keluar dari Gaza ditutup, karena Israel melanjutkan serangan udaranya sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Seperti diketahui, militer Israel memerintahkan blokade Gaza dan memutus pasokan air, makanan dan bahan bakar pekan lalu sebelum melancarkan gelombang serangan udara sebagai pembalasan atas serangan mematikan Hamas terhadap Israel di mana militan menyerang masyarakat, menculik warga sipil dan tentara dan membunuh lebih banyak dari 1.400 orang.
Pada Senin (16/10/2023) pagi, ribuan warga sipil bergegas ke penyeberangan Rafah menyusul laporan bahwa penyeberangan tersebut akan dibuka kembali untuk sementara selama gencatan senjata singkat pada Senin (16/10/2023).
Baik Israel maupun Hamas dengan cepat menyangkal adanya perjanjian semacam itu.