Kepala bantuan PBB Martin Griffiths, mengatakan sistem kesehatan dan rumah sakit di Gaza “runtuh di depan mata kita” tanpa air, bahan bakar, dan pasokan medis.
Dia mengatakan PBB sedang melakukan “diskusi mendalam” untuk mengamankan aliran bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah tersebut, yang telah diblokade Israel.
Namun persimpangan penting Rafah dari Mesir ke Gaza telah terkena serangan udara. Namun tingkat kerusakannya tidak jelas.
Ribuan orang berkumpul di dekat perbatasan Mesir dengan harapan bisa meninggalkan Gaza.
Sementara itu, Mesir mengatakan Israel tidak bekerja sama dalam pengiriman bantuan ke Gaza dan evakuasi pemegang paspor asing melalui satu-satunya pintu masuk yang tidak sepenuhnya mereka kendalikan, sehingga menyebabkan ratusan ton pasokan tertahan.
Negara Afrika tersebut juga mengatakan bahwa penyeberangan Rafah, yang merupakan jalur vital bagi pasokan yang sangat dibutuhkan ke wilayah Palestina yang dikepung Israel, tidak ditutup secara resmi namun tidak dapat dioperasikan karena serangan udara Israel di sisi Gaza.
“Ada kebutuhan mendesak untuk meringankan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa pembicaraan dengan Israel tidak membuahkan hasil.
(Susi Susanti)