Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan pada Rabu bahwa ratusan orang tewas dan petugas penyelamat masih mengeluarkan mayat-mayat dari reruntuhan.
Protes pro-Palestina meletus di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara setelah serangan tersebut dan dilakukan di kedutaan besar Israel di Yordania serta Turki dan dekat kedutaan AS di Lebanon.
Demonstrasi juga terjadi di Iran, Maroko, Tunisia, Yaman dan Irak.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas membatalkan pertemuan puncak dengan Presiden AS dan mengatakan ledakan di rumah sakit adalah “pembantaian perang yang mengerikan” dan bahwa “Israel telah melanggar garis merah”.
Namun militer Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu dan mengklaim bahwa roket Palestina yang salah sasaran menghantam rumah sakit.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkata, “Seluruh dunia harus tahu: yang menyerang rumah sakit di Gaza adalah teroris biadab di Gaza, bukan IDF (pasukan Israel).”