“Kami pikir tempat itu akan aman, tapi kemudian dibom,” lanjutnya.
Dokter mengatakan sebagian besar korban adalah beberapa ribu warga sipil yang berlindung di rumah sakit sejak Jumat (13/10/2023). Mereka melarikan diri ke sana setelah militer Israel meminta warga sipil untuk mengungsi di bagian utara Jalur Gaza, seiring dengan peningkatan serangan udara terhadap kelompok militan Hamas.
Banyak yang tinggal di dalam halaman adalah orang lanjut usia atau lemah, tidak dapat berangkat ke selatan karena tidak memiliki akses transportasi.
Seorang saksi mengatakan bahwa mereka sedang duduk di tanah ketika tanah diguncang oleh ledakan besar.
Orang-orang dari seluruh Jalur Gaza segera tiba di lokasi kejadian untuk mencoba membantu. Mereka mengumpulkan mayat-mayat dan mulai mengevakuasi orang-orang yang terluka.
Mereka yang berada dalam kondisi serius dibawa pergi dengan sepeda motor, sedangkan mereka yang tidak mengalami cedera harus berjalan kaki ke Rumah Sakit Shifa yang berjarak 3 km (dua mil).