Dalam konteks peperangan perkotaan, di mana sebagian besar konflik antara Hamas dan Israel terjadi, tank seperti Merkava menghadapi tantangan karena jalan-jalan sempit dan bangunan-bangunan yang membatasi kemampuan manuver mereka, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyergapan.
Selain itu, tank Merkava, meski tangguh, rentan terhadap serangan dari udara dan jarak dekat, karena meriam utamanya mungkin memiliki efektivitas yang terbatas. Militan Hamas sering mengeksploitasi hal ini dengan mendekati tank atau mengirimkan drone untuk menargetkan titik lemah mereka.
Pada 7 Oktober, kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel yang disebut sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa, dengan menembakkan rentetan roket dan membuat IDF lengah. Pemerintah Israel membalas dengan mengumumkan perang terhadap Hamas dan melancarkan Operasi Pedang Besi, mengebom Gaza, yang merupakan basis Hamas, tanpa henti menimbulkan ribuan korban warga sipil.
(Rahman Asmardika)