Kisah Sedih Keluarga Inggris yang Anaknya Tewas Terbunuh dalam Perang Israel-Hamas

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 23 Oktober 2023 08:16 WIB
Keluarga Inggris sedih karena anaknya tewas terbunuh dalam perang Israel-Hamas (Foto: BBC)
Share :

"Bagi kami ini adalah akhir dunia. Noiya, Yahel, dan Lianne akan selalu ada di hati kami,” ujar pamannya di Israel, Raz Matalon.

Setelah kematian Yahel dikonfirmasi pada minggu lalu, keluarga tersebut mengatakan bahwa dia adalah "sekumpulan energi" yang suka "mengendarai sepedanya dengan kecepatan sangat tinggi di sekitar kibbutz, bermain sepak bola, bernyanyi dan menari di Tik Tok dan YouTube bersama saudara perempuannya, Noiya, dan, di kesempatan sepupu Inggrisnya".

Ibu mereka, Lianne, 48, pertama kali pindah ke Israel sebagai sukarelawan di kibbutz ketika dia berusia 19 tahun, sebelum pindah ke negara tersebut secara permanen. Kerabat yang tinggal di Inggris mengatakan keluarga tersebut mengunjungi setidaknya setahun sekali.

Pesan WhatsApp yang dilihat oleh BBC mengungkap kekacauan yang melanda komunitas Be'eri ketika Hamas mulai menargetkan Israel selatan dengan roket pada dini hari pada 7 Oktober lalu.

Lianne mengirim pesan kepada anggota keluarganya untuk mengatakan dia mendengar suara tembakan dan teriakan dalam bahasa Arab di dekatnya. Karena tinggal sangat dekat dengan perbatasan Gaza, dia tidak asing dengan peringatan keamanan. Tapi dia mengatakan kepada mereka jika ini adalah cerita lain.

Saat ini diyakini bahwa 10 warga negara Inggris telah tewas dalam serangan Hamas, satu orang diculik dan sedikitnya lima orang hilang.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya