Hak politik para perwakilan kelas berada di bawah tekanan, terutama mantan rakyat seperti pegawai negeri, pedagang, dan pengusaha, yang mendapati hak-hak mereka dibatasi. Uni Soviet dikenal karena pemerintahan otoriter dan ekonomi terpusat yang berfokus pada kepemilikan negara atas produksi dan distribusi.
Ideologi ini sangat mempengaruhi kebijakan dan tatanan sosial di Rusia selama lebih dari tujuh dekade.
Namun, situasi berubah dengan runtuhnya Uni Soviet pada 26 Desember 1991. Proses ini menghasilkan pecahnya Uni Soviet menjadi beberapa negara independen, dan Rusia bertransisi menuju ekonomi pasar bebas dan sistem politik yang lebih terbuka. Akhir dari periode ini adalah pengakhiran komunisme sebagai ideologi resmi di Rusia.
Menurut beberapa sumber, sejak runtuhnya Uni Soviet tersebut, jumlah penduduk di Rusia terus mengalami penurunan. Estimasi jumlah korban akibat komunisme di Rusia bervariasi. Menurut "Buku Hitam Komunisme," sekira 20 juta orang diperkirakan tewas akibat penerapan ekstrem ideologi tersebut.