"Tiba-tiba saya menoleh ke belakang dan melihat tank-tank Israel,” ujar seorang fotografer yang berada di daerah tersebut setelah serangan udara kepada BBC.
Dia mengambil beberapa foto dan kemudian melarikan diri.
Kepala juru bicara militer Israel ditanyai secara spesifik tentang tank-tank tersebut dalam sebuah pengarahan dan menolak memberikan informasi lebih lanjut.
“Kami telah memperluas operasi kami, yang melibatkan persenjataan, infanteri, dan tindakan ofensif di Jalur Gaza. Hal ini dilakukan untuk mencapai dua tujuan utama perang, yaitu melawan Hamas dan mengamankan kembalinya orang-orang yang diculik,” terang Laksamana Muda Daniel kata Hagari.
“Meskipun saya tidak dapat memberikan rincian spesifik di sini, saya dapat meyakinkan Anda bahwa keamanan pasukan kami tetap menjadi prioritas utama kami,” lanjutnya.
Selama akhir pekan, Israel memulai apa yang disebut Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sebagai “tahap kedua” perang yang dimaksudkan untuk menghancurkan Hamas, dengan pasukan darat memperluas operasi mereka di Gaza setelah tiga minggu pemboman intensif.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 8.300 orang telah tewas di wilayah tersebut sejak saat itu, sementara pasokan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan untuk 2,2 juta penduduknya sangat rendah.
Netanyahu juga menolak seruan gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa menghentikan operasi militer berarti "menyerah kepada Hamas, menyerah pada terorisme, menyerah pada barbarisme".